Keuntungan Memelihara Burung Perkutut Bagi Pemiliknya

Tren perkutut sepat tenggelam karena bermunculannya berbagai tren hobi lainnya, seperti lou han dan anthurium. Tren hobi tersebut memang sangat menguntungkan pada saat itu, sehingga banyak orang, selain kung mania, yang berbondong-bondong pindah hobi. Selain itu, isu flu burung juga turut merotokkan tren perkutut. Hal ini menyebabkan banyak kung mania untuk sementara waktu berpindah ke hobi lain yang dinilai lebih "aman" dan bebas risiko sakit. Pasalnya, flu burung mampu menular kepada manusia, dalam hal ini kung mania.

Namun, lomba dan penangkaran perkutut kembali bergairah saat ini. Penggemar perkutut terus bermunculan terutama kung mania pemula. Kung mania yang sempat beralih ke hobi lain, banyak pula yang akhirnya kebali ke hobi perkutut. Hal ini disebabkan para kung mania yang sudah terlanjur mengenal perkutut, sehingga sulit untuk tidak jatuh cinta lagi dengan hobi ini. Kung mania terus bermunculan karena memang daya pikat perkutut yang berbeda dibandingkan dengan burung lainnya.

Tanpa Perlu Pemasteran
Salah satu daya pikat perkutut adalah suaranya yang tidak perlu dimaster atau "isi suara" seperti burung kicauan. Suara perkutut yang muncul merupakan suara sejatinya tanpa bisa diubah sebagai warisan dari induknya.

Suaranya Khas
Suara perkutut berbeda dengan burung kicauan yang biasanya memiliki variasi lebih banyak dan bisa diubah sesuai keinginan pemiliknya. Suara perkutut memiliki tiga unsur yang sejak dahulu hingga sekarang tidak akan berubah, yakni suara depan, suara tengah, dan suara ujung. Suara perkutut jika ditulis akan berbunyi klao-ke-te-ke-te-kung.

Artikel Terkait

Keuntungan Memelihara Burung Perkutut Bagi Pemiliknya
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Note: Only a member of this blog may post a comment.